Ini mungkin another love story (again), yaa kalau gw fikir-fikir lagi ternyata masa SMA bener ya banyak ceritanya tentang ini itu.

Kisah yang satu ini mungkin lebih mengharu biru kalau di bandingin kisah cinta sebelumnya, dan sekarang gw akan mengemas cerita itu mungkin lebih serius.

Okay let's start, ini cerita tentang teman gw dia (sang wanita sebut saja W) memang ngga pernah sedikit pun cerita soal siapa yang selama ini dia suka, saya dan teman-teman saya hanya mengira ngira dan coba nebak siapa sih lelaki (jiahh lelaki) itu tentu saja dengan beberapa informasi yang akurat hehe. (kalau menceritakan kisah cintanya mungkin sangat sedikit bahkan hapir tak tersentuh oleh saya dan teman-teman). Sampai suatau ketika gw dengar soal seorang pria (sebut saja P) yang suka dengannya, gw sendiri tau dari teman gw tapi si W dia tidak tahu menau soal ini.

Setelah lama berjalannya waktu akhirnya si P menyatakan cintanya, saya sendiri tidak begitu kaget soal ini karena saya sudah tau bahwa P suka dengan W. Entah bagaimana ceritanya (hanya mereka yang tahu) si W menolak P dengan alasan Faith okay di sini gw mau mulai opininya.

Bagi sebagian orang Faith adalah segalanya tapi bagi sebagian orang lagi Sincere Love is everything. Dua kata yang kontras ini sebenarnya wajar dan sering kita dengar, tanggapannya ada setuju ada juga yang engga, ini sebenarnya wajar banget. Tapi bagi gw apapun alasannya dan apapun pilihannya itu udah balik lagi ke prinsip masing-masing orang yang jalaninnya. Di sini juga gw ngga bakal "bagaimana seandainya gw dalam posisi itu", tapi yang gw yakini seyakin yakinnya adalah prinsip (the most essential thing of my life).

nah, menurut cerita juga si P itu tulus banget, gw bisa tau dari cerita-ceritanya tapi kalau balik lagi ke yang namanya prinsip. Emmm siapa yang tau ya?! hehe. Okay deh sekian dulu "another love story" versi berbeda!
Oiya pesan gw sekaligus kesimpulan: Cinta itu tidak harus memiliki raga seseorang kok, mungkin bisa memiliki hatinya jauh lebih indah :)

See You

tasha febrina